Foto by Griyawisata.com
Sejarah
Di kutip dari berbagai sumber: pada zaman kerajaan yang terdapat di suku sasak lombok, gendang beleq di gunakan sebagai music pembangkit semangat ketika prajurit pergi dan pulang untuk berperang dan menjadi bagian music saat berperang. di samping sebagai alat music untuk berperang ,dahulu gendang beleq juga di gunakan untuk upacara adat yang di kaitkan dengan ruh ruh dan hal hal yang mistik dan untuk pergelaran adat nyongkolan atau prosesi pengantaran pengantin dari mempelai wanita.
Seiring berkembangnya zaman seperti saat ini, gendang beleq tidak lagi di gunakan sebagai alat music untuk berperang namun banyak di gunakan dalam pergelaran pergelaran acara seperti, nyongkolan, ngurisan, pesta, menyambut tamu, dan berbagaimacam acara acara resmi lainnya.
Gendang beleq umum di mainkan oleh 17 sampai 20 personil yang di bentuk menjadi sebuah orkestra dimana gendang terdiri dari dua buah gendang yang di sebut sebagai gendang "Mame" (Laki laki) dan gendang "nine " (Perempuan) yang berfungsi sebagai pembuat irama atau sebagai pembawa dinamika. adapun pembuat alunan nada atau rythem di sebut sebagai gendang kodek.
Hingga saat ini gendang beleq masih banyak di temukan di lombok dan masih di jaga kelestariannya oleh masayarakat suku sasak, dan masih menjadi salah satu aikon budaya masyarakat suku sasak dan telah menjadi budaya andalan pemerintah daerah yang ada di lombok khususnya dan NTB umumnya!
No comments:
Post a Comment